KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat
Allah Swt. atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok
ini dengan baik. Makalah yang berjudul Aktivitas ekonomi bagian dari akidah ini kami susun dengan segenap kemampuan
yang kami miliki. Terima kasih kepada Drs. Tarmizi, M. Ag. selaku dosen
pengampu mata kuliah Tafsir Ayat-ayat Ekonomi 1 yang telah membimbing kami
sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
kami berharap semoga materi dalam makalah ini
dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua yang masih jauh dari sempurna. kami
menyadari penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi membangun kesempurnaan tugas
ini untuk kedepannya.
Metro, 30 September 2012
Penyusun
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ekonomi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan sosial masyarakat dalam mencapai semua kebutuhan
hidupnya. Kegiatan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, karena
menusia untuk mempertahankan hidupnya harus menempuh berbagai macam kegiatan
ekonomi. Di dalam Islam kegiatan ekonomi harus sesuai dengan rambu-rambu yang
telah islam berikan, agar tidak lepas dari akidah yang benar.
Berbicara
tentang akidah, maka tidak terlepas dari keimanan. Di mana akidah itu menjadi
pegangan yang kuat bagi hidup manusia. Sebagai seorang muslim sejati, hendaknya
segala aktifitas kita, termasuk kegiatan ekonomi harusnya tetap dalam koridor
yang telah islam tetapkan. Agar kita tetap mendapat ridho illahi dan memperoleh
rezeki yang berkah.
2. Rumusan masalah
a. Apa hubungan aktifitas ekonomi dengan
akidah?
b. Bagaimana ekonomi yang benar dan sesuai
dengan akidah Islami?
c. Seberapa penting akidah bagi
kelangsungan ekonomi?
d. Langkah apa yang harus dilakukan untuk
menjaga akidah kita dalam aktifitas ekonomi?
e.
Apakah
kegiatan ekonomi di Indonesia sudah sesuai dengan akidah Islami?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat-ayat yang terkait
1. Surat Al-Baqarah Ayat 155
Nä3¯Ruqè=ö7oYs9ur
&äóÓy´Î/
z`ÏiB
Å$öqsø:$#
Æíqàfø9$#ur
<Èø)tRur
z`ÏiB
ÉAºuqøBF{$#
ħàÿRF{$#ur
ÏNºtyJ¨W9$#ur
3
ÌÏe±o0ur
úïÎÉ9»¢Á9$#
ÇÊÎÎÈ
155. dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.
a.
Tafsir
Mufradat
Menurut Hasbi
Ash-Shiddiqy dalam buku tafsirnya, ia menjelaskan bahwa kata الضَّبِرِ
ىْنَ artinya
Sabar. Orang-orang yang sabar akan senantiasa diuji oleh Allah. Dan ujian itu
ditujukan agar kesabaran manusia bertambah. Sekaligus menguji keimanan
seseorang.
Seperti pendapat
ash-Shiddiqy di atas, bahwa kesabaran dalam menghadapi ujian itu sangat
penting. Sabar dalam menghadapi segala problematika ekonomi.
b.
Asbab
An-Nuzul: --
c.
Kandungan
ayat
Dari pendapat
ash-shiddiqy tersebut, kandungan ayat ini adalah:
Ujian yang
diberikan kepada manusia adalah untuk melatih kesabaran manusia itu sendiri.
Kesabaran dalam menghadapi kegagalan dalam usaha, kekurangan makanan, dan
problem lain dalam kegiatan ekonomi. Orang yang mengerti tentang akidah islam,
tentu akan bersabar dengan sebenar-benarnya, dan yakin bahwa itu semua adalah
takdir Allah yang bertujuan untuk menguji kekuatan iman seseorang. mereka akan
tatap berjuang di jalan Allah, dan tidak pernah putus asa. Karena mereka yakin
bahwa jika mereka sabar dalam menghadapi ujian-ujian itu, mereka akan mendapat
kebahagiaan yang sejati.
2. Surat Al-baqarah Ayat 177
*
}§ø©9
§É9ø9$#
br&
(#q9uqè?
öNä3ydqã_ãr
@t6Ï%
É-Îô³yJø9$#
É>ÌøóyJø9$#ur
£`Å3»s9ur
§É9ø9$#
ô`tB
z`tB#uä
«!$$Î/
ÏQöquø9$#ur
ÌÅzFy$#
Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#ur
É=»tGÅ3ø9$#ur
z`¿ÍhÎ;¨Z9$#ur
tA#uäur
tA$yJø9$#
4n?tã
¾ÏmÎm6ãm
Írs
4n1öà)ø9$#
4yJ»tGuø9$#ur
tûüÅ3»|¡yJø9$#ur
tûøó$#ur
È@Î6¡¡9$#
tû,Î#ͬ!$¡¡9$#ur
Îûur
ÅU$s%Ìh9$#
uQ$s%r&ur
no4qn=¢Á9$#
tA#uäur
no4q2¨9$#
cqèùqßJø9$#ur
öNÏdÏôgyèÎ/
#sÎ)
(#rßyg»tã
(
tûïÎÉ9»¢Á9$#ur
Îû
Ïä!$yù't7ø9$#
Ïä!#§Ø9$#ur
tûüÏnur
Ĩù't7ø9$#
3
y7Í´¯»s9'ré&
tûïÏ%©!$#
(#qè%y|¹
(
y7Í´¯»s9'ré&ur
ãNèd
tbqà)GßJø9$#
ÇÊÐÐÈ
177.
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.
a.
Tafsir
Mufradat
Menurut
Ash-Shiddiqy dalam tafsir An-Nuur kata آلْمُتَقُوْ
نَ artinya
orang yang bertaqwa. Arti taqwa di sini yaitu orang yang telah menjadikan
adanya perlindungan antara dirinya dengan kemurkaan Allah, dengan cara
menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
Menyetujui
pendapat di atas, taqwa dalam surat ini yaitu menjauhi segala perbuatan yang
dilarang Allah, dan melaksanakan semua perintahnya. Memilih jalan yang allah
sukai. Selalu mengingat Allah dalam segala aspek hidupnya.
b.
Asbab
An-Nuzul
Qatadah berkata,
“orag-orang Yahudi mendirikan shalat dengan menghadap kearah barat, sedangkan
orang-orang Nasrani mendirikan shalat dengan menghadap ke timur,” maka turunlah
ayat ini (HR. Abdurrazak)
c.
Kandungan
Ayat
Dalam ayat ini, telah
dijelaskan bahwa orang yang bertaqwa itu bukan dilihat dari menghadap mana ia
shalat, tapi dilihat dari perbuatan mereka. Orang yang bertaqwa akan selalu
mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Akan selalu
mengimplementasikan keimanannya dengan baik. Jika dilihat dari aspek ekonomi, orang yang
bertaqwa akan memilih jalan ekonomi yang sesuai dengan koridor Islam dan berusaha
semaksimal mungkin untuk menghindari kegiatan ekonomi yang dilarang oleh Allah
Swt. Tidak lupa infak dan membayar zakat serta memanfaatkan hartanya sesuai
ketentuan Allah.
3.
Surat Az-Zariyat ayat
56
$tBur
àMø)n=yz
£`Ågø:$#
}§RM}$#ur
wÎ)
Èbrßç7÷èuÏ9
ÇÎÏÈ
56. dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
a.
Tafsir
Mufradat
Menurut Quraish
Shihab dalam buku tafsirnya, kata لِيَعْبُدُوْنِ
berarti ibadah, ibadah
di sini adalah menyembah Allah. Mengerjakan semua yang Allah perintahkan, dan
tidak menyembah yang lain kecuali Allah.
Menanggapi
pendapat di atas, kita dapat memahami bahwa sebagai makhluk Allah kita harus
beribadah kapada-Nya, karena itu lah tujuan Allah menciptakan manusia dan juga
makhluk yang lainnya.
b.
Asbab
An-Nuzul:----
c.
Kandungan
Ayat
Ayat di atas
sebenarnya memiliki makna yang luas, namun kita coba mencari kandungan dalam
aspek ekonomi. Yang kita harus garis bawahi adalah masalah ibadah. Bagaimana
hubungannya dengan ekonomi? Perlu kita ketahui bahwa dalam bekerja kita tidak
hanya sekedar untuk mencari rezeki untuk menafkahi keluarga. Tetapi ada unsur
ibadah di dalamnya. Bagaimana tidak, selain dihitung sabagai kewajiban,
menafkahi keluarga juga termasuk dalam sedekah. Asalkan bekerja dengan iklas
dan niat karena Allah, maka itu akan dihitung ibadah. Yang tidak kalah penting
agar kegiatan ekonomi kita juga dihitung ibadah yaitu cara atau jalan kita
untuk mencari rezeki. Hendaknya dengan jalan yang telah Allah perintahkan.
4.
Surat
Al-Imran Ayat 92
`s9
(#qä9$oYs?
§É9ø9$#
4Ó®Lym
(#qà)ÏÿZè?
$£JÏB
cq6ÏtéB
4
$tBur
(#qà)ÏÿZè?
`ÏB
&äóÓx«
¨bÎ*sù
©!$#
¾ÏmÎ/
ÒOÎ=tæ
ÇÒËÈ
92.
kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan
Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
a.
Tafsir
Mufradat
Menurut Quraish
Shihab dalam tafsir Al-Mishbah, kata البرْ pada
mulanya berarti “keluasan dalam kebajikan”. Kebajikan mencakup semua bidang,
termasuk keyakinan yang benar, niat yang tulus, serta tentu saja termasuk
menginfaqkan harta dijalan Allah. Allah juga mensejajarkan al-bir dengan
at-taqwa dan menghadapkannya dengan dosa.
Dalam menanggapi
penafsiran dari kata al-bir ini, kita lihat dari pendapat Quraish Shihab.
Kebajikan yang sempurna yaitu kebajikan yang apa bila seseorang melakukanknaya
harus dengan hati yang ikhlas. Termasuk sedekah, hendaknya sedekah atau infak
yang kita keluarkan adalah sesuatu yang sangat kita cintai, dan kita ikhlas
memberikannya.
b.
Asbab
An-Nuzul
Menurut Anas bin
Malik, ayat ini diturunkan sehubungan dengan Abu Thalah, seorang sahabat Anshar
yang terkaya di Madinah yang menyumbangkan harta barupa tanah bairukha untuk
kepentingan agama Islam.
c.
Kandungan
Ayat
Dalam ayat ini
dijeaskan mengenai kebajikan, yang dalam artian kebajikan yang sempurna.
Seseorang belum dikatakan sempurna kebajikannya jika belum mengorbankan apa
yang dicintainya. Termasuk dalam hal ekonomi, infak atau sedekah merupakan hal
yang seharusnya dikeluarkan oleh setiap muslim. Karena itu akan membuat
kebajikan seseoarang sempurna dan bertambah kecintaannya kepada Allah Swt.
Seseorang yang ingin sempurna kebajikannya akan meninggalkan hal-hal yang
berbau dosa dan maksiat.
5.
Surat
Hud Ayat 6
*
$tBur
`ÏB
7p/!#y
Îû
ÇÚöF{$#
wÎ)
n?tã
«!$#
$ygè%øÍ
ÞOn=÷ètur
$yd§s)tFó¡ãB
$ygtãyöqtFó¡ãBur
4
@@ä.
Îû
5=»tGÅ2
&ûüÎ7B
ÇÏÈ
6. dan tidak ada suatu
binatang melata[1]pun
di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat
berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfuzh).
a.
Tafsir
Mufradat
Kata رِزْقُهَا yang
artinya rizqi pada mulanya, sebagaimana ditulis oleh pakar bahasa Arab Ibnu
Faris, berati pemberian untuk waktu tertentu. Kemudian berkembang menjadi
pangan, pemenuhan kebutuhan, hujan dan lain-lain. Sementara para pakar
membatasi pengertian rizqi pada pemberian yangbersifat halal, sehingga yang
haram tidak termasuk rizqi.
Dari kedua
pendapat di atas kita dapat memahami hakekat rizqi yang benar. Kita harus tahu
bahwa rizqi yang tersebar di dunia ini bukan saja untuk manusia, tetapi untuk
makhluk Allah yang lain, termasuk binatang. Kemudian untuk rizqi yang halal dan
yang haram dapat kita artikan bahwa rizqi yang haram itu tetap saja disebut
rizqi. Hanya saja rizqi yang haram itu adalah rizqi yang tidak berkah sedangkan
yang halal itu rizqi yang berkah.
b.
Asbab
An-Nuzul:---
c.
Kandungan
Ayat
Kandungan ayat
dalam surat ini yaitu semua makhluk Allah telah diatur rizqinya oleh Allah.
Kita harus menerima semua rizqi yang telah Allah karuiakan dan mensyukurinya.
Rizqi yang ada di bumi ini tidak hanya untuk manusia saja, melainkan untuk
makhluk Allah yang lain seperti binatang. Kita hendaknya tidak semena-mena menggunakan
sumber daya yang ada, sehingga membuat kehidupan binatang menjadi terusik.
Sebagai orang yang telah mengetahui islam, hendaknya kita memilih rizqi yang
berkah, agar hidup kita juga menjadi berkah.
6.
Surat
Al-An’am Ayat 151
* ö@è%
(#öqs9$yès?
ã@ø?r&
$tB
tP§ym
öNà6/u
öNà6øn=tæ
(
wr&
(#qä.Îô³è@
¾ÏmÎ/
$\«øx©
(
Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur
$YZ»|¡ômÎ)
(
wur
(#þqè=çFø)s?
Nà2y»s9÷rr&
ïÆÏiB
9,»n=øBÎ)
(
ß`ós¯R
öNà6è%ãötR
öNèd$Î)ur
(
wur
(#qç/tø)s?
|·Ïmºuqxÿø9$#
$tB
tygsß
$yg÷YÏB
$tBur
ÆsÜt/
(
wur
(#qè=çGø)s?
[øÿ¨Z9$#
ÓÉL©9$#
tP§ym
ª!$#
wÎ)
Èd,ysø9$$Î/
4
ö/ä3Ï9ºs
Nä38¢¹ur
¾ÏmÎ/
÷/ä3ª=yès9
tbqè=É)÷ès?
ÇÊÎÊÈ
151.
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,
dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang
benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)
a.
Tafsir
Mufradat
Kata حَرَمَ
yang artinya haram,
dalam ayat di atas diartikan sebagai
larangan dari Allah Swt. Ketentuan itu adalah dari Allah, dan ketentuan itu
harus ditaati. Di dalamnya terdapat beberapa larangan yang harus di jauhi, agar
hidup manusia selalu berada dalam ridho illahi.
Yang harus kita
garis bawahi dalam ayat ini adalah larangan dari Allah Swt. Kata حَرَمَ yang artinya haram
di atas juga termasuk perintah dari Allah, agar kita menjauhi sesuatu yang
haram/dilarang oleh Allah tersebut. Kemudian melaksanakan
perintah-perintah-Nya.
b.
Asbab
An-Nuzul:---
c.
Kandungan
Ayat
Dalam ayat ini
Allah Swt. telah memberikan penjelasan tentang beberapa yang diharamkan atau
yang dilarang. Kita semua diperintahkan untuk menjauhi lerangan tersebut.
Karena jika kita menjauhi larangan tersebut, hidup kira akan menjadi berkah dan
selalu dalam ridho-Nya. Menjauhi perbuatan keji yang nampak dan tersembunyi
maksudnya ialah, bahwa yang nampak di sisni misalnya mencari rizqi dengan cara
merampok, mancuri dan lain-lain. Kemudian yang tidak nampak seperti menipu. Perkara-perkara
larangan itu ditujukan agar kita dapat memahaminya, dan selalu berhati-hati
dalam bekerja untuk mencari rizqi.
7.
Surat
Al-Isra’ ayat 31
wur
(#þqè=çGø)s?
öNä.y»s9÷rr&
spuô±yz
9,»n=øBÎ)
(
ß`øtªU
öNßgè%ãötR
ö/ä.$Î)ur
4
¨bÎ)
öNßgn=÷Fs%
tb%2
$\«ôÜÅz
#ZÎ6x.
ÇÌÊÈ
31. dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
a.
Tafsir
Mufradat
Kata تَقْتُلُوْا yang
artinya membunuh, ditafsirkan sebagai larangan. Allah menciptakan makhluknya
dengan segala ketentuan. Seperti hidup, mati, juga rizqinya. Oleh karena itu
kita dilarang membunuh karena takut miskin.
Mari kita
perhatikan secara detail. Allah melarang kita untuk membunuh, karena benar
menusia telah ditentukan rizqinya oleh Allah. Seorang anak adalah amanah yang
harus dijaga, bukan disia-siakan. Karena mambunuh adalah dosa yang besar.
b.
Asbab
An-Nuzul:---
c.
Kanduangan
ayat
Di atas sudah
jelas bahwa Allah melarang kita membunuh anak-anak kita. Karena Allah telah
menanggung rizqinya. Hidup, mati, dan juga rizqi telah Allah gariskan.
Seharusnya kita menjaga anak-anak kita dengan sebaik-baiknya, dan menjadikan
mereka motivasi untuk mencari rizqi, bukan merampas hidupnya karena ketakutan
akan kemiskinan. Allah akan memberikan jalan rizqi kepada setiap orang yang mau
berusaha. Kita harus ingat bahwa dengan membunuh anak kita, bukan berarti kita
akan mudah mencari rizqi, bisa jadi kita akan tambah susah karena dosa besar
yang telah kita lakukan.
B.
Munasabah
Ayat
Dalam surat
al-baqarah ayat 155 ini allah memberikan ujian kepada manusia agar mereka
bersabar. Bersabar dalam menghadapi kegagalan dalam berusaha, kekurangan bahan
makanan dan lain-lain. Harusnya kita tidak putus asa dalam menghadapi kegagalan
dan tidak menyalahkan takdir.
Kemudian dalam
ayat 177 dijelaskan bahwa orang yang
sabar akan senantiasa meningkatkan keyakinannya dan ketaqwaannya kepada Allah.
Menjauhi segala perbuatan dan pekerjaan yang dilarang Allah. Sehingga
ketaqwaannya akan bertambah tinggi. Yang dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 telah
Allah jelaskan bahwa manusia dan jin diciptakan untuk beribadah. Orang yang
bertaqwa akan mengimplementasikan keimanannya dalam segala aspek kehidupan,
termasuk dalam ekonomi. Ia akan menganggap bahwa pekerjaan yang ikhlas termasuk
ibadah. Sehingga ia akan mencari rizqi dengan jalan yang halal.
Selanjutnya
dalam surat al-imran ayat 92, bahwa ibadah
yang baik akan berpengaruh pada tingkah laku manusia, di mana akan
membentuk kebajikan. Kemudian kebajikan yang sempurna akan membuat orang
manjadi tentram. Mereka akan suka menolong sesama, dan memberikan sesuatau yang
baik. Sehingga Allah akan memberkahi semua rizqi yang ia peroleh.
Seperti dalam
surat al-hud ayat 6 bahwa rizqi yang baik adalah yang diperolah dengan jalan
yang halal (diridhoi Allah). Orang yang beriman akan mengerti bahwa rizqi yang
ada di bumi ini juga diperuntukan untuk makhluk lain termasuk binatang.
Sehingga mereka akan menjaga kelangsungan hidup lingkungan.
Allah pun telah
menjelaskan tentang larangan atau sesuatu yang diharamkan dalam surat al-an’am
ayat 151. Orang yang memiliki akidah yang baik akan senatiasa menjauhi larangan
itu dan melaksanakan semua perintah-Nya. Karena larangan itu jika dikerjakan
akan dihitung dosa. Kemudian diperjelas dalam surat al-israa’ ayat 31, bahwa
yang termasuk dosa (besar) salah satunya adalah membunuh. Kita dilarang
membunuh anak-anak kita, karena mereka juga memiliki hak untuk hidup. Allah
telah menentukan rizqi untuk anak-anak kita. Oleh karena itu kita dilarang
membunuhnya. Seharusnya sebagai seorang muslim hendaknya kita jadikan anak-anak
kita sebagai motivasi untuk mencari rizqi yang halal dan diberkahi oleh Allah
SWT.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Aktitifitas Ekonomi memiliki hubungan
yang erat dengan akidah, orang yang memiliki akidah Islami yang kuat akan
selalu melibatkan peranan Allah dalam setiap kegiatan ekonominya.
2. Ekonomi yang benar menurut akidah Islam
adalah mencari rizqi dengan jalan yang halal dan selalu berpegang teguh pada
ajaran Islam. Suka membantu sesama dalam bentuk sedekah, infak dan lain-lain
untuk kelancara usahanya.
3. Akidah memiliki peranan yang sangat penting
dalam kelangsungan ekonomi. Karena Allah akan meridhoi orang-orang yang bereda
di jalan-Nya, dan murka pada mereka yang keluar dari jalur Islam. Orang yang
memiliki akidah yang baik tidak akan bekerja yang dapat merugikan orang lain,
bahkan akan selalu mempertimbangkan kehidupan sesama dalam pekerjaanya.
4. Langkah yang harus kita lakukan agar
akidah kita tetap terjaga dalam kegiatan ekonomi yaitu:
a. Memperhitungkan aturan-aturan yang telah
Allah tentukan.
b. Menjauhi pekerjaan yang membuat kita
jauh dari Allah.
c. Selalu bersabar dalam menghadapi segala
ujian dan kegagalan.
5. Jika kita perhatikan kegiatan ekonomi di
Indonesia belum sesuai dengan akidah islami. Seperti yang kita ketahui bahwa
negara kita bukan negara yang berdasarkan Idiologi Islami. Masih banyak
penipuan, korupsi para pemimpinnya, banyak pencurian dan lain-lain yang tidak
mencerminkan akidah Islami. Oleh karena itu sebagai generasi muda, marilah kita
tanamkan dalam diri kita untuk melibatkan akidah yang islami dalam aktivitas
ekonomi kita.
DAFTAR PUSTAKA
M.
Quraish Shihab, Tafsir Al-misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002
M.
Hasbi Ash-Shiddiqy, Tafsir An-Nuur, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2006
http://user6.nofeehost.com/alquranonline/alqurantafsir